Positif Thinking

Justitia Rueat Colouem : Hukum tetap harus di tegakkan Meski langit akan Runtuh

Senin, 02 Juni 2014

catatan lalu


KOPI BER-CUA

Kopi ada adalah awalnya hari  ini,  begitu cemerlang.... bermula saat aku beranjak meninggalkan gulingku yang kusar, merapikan diri dan meluruskan apa yang ada pada tempatnya
Waktu dhuha, aku menemui seseorang yang tidak ada bekas gigitan nyamuk karena ia berteman denganya
Telepon melembai-lambai hingga ku berbalik arah dengan sendahan nafas dan mata yang menghijau dengan di buntuti dua bola angin..
Di ruang yang menjerit walau semua itu tak berduit
Lagi menghampirinya, jalanan yang tak berakal
600 hari di kota ini
aku hidup di tengah hutan di tengah kota, berteman lilin dan beberapa kelapa
ngah..ngeh.. ngoh.. oo... semua pada garis dengan benang yang berbeda, tahu mengapa meskipun tidak tahu
lelap lelip menyertai temanku.. entah!
yang membisik sukma hatimukah



28 april 2013










DI PUCUK RINDUKU
Rindu serindu-rindunya, kangen sekangen-kangenya...
Kasihmu tak berbatas, meski belum sempurna kuteguk daun cintamu
Ilalang masih menyapu disertai rombongan semut yang merangkak
menuju malam...
Kita saling cengkrama di tengah kabut, bahkan melebihi halimun
suara yang belum pernah kudengar tapi bisa menghantam tebing hatiku hingga tak sanggup aku untuk menyombongkan kebodohanku
Senyumku munafik dan engkau tau
seringkali aku tidak tahu malu, aku berkapar yang engkau tidak suka
Apakah rasa itu benar-benar ada ?
cumbuan.... tak bisa disetarakan dengan romantisme-nya rama dan shinta
Nestapa itu  kini lahir ......
Pastikah ia hidup.....?
pastikah ia mati......?
ataukah mati sebuah kepastian.....?
Apakah hanya kambing hitam sebuah penantian.......
O,
Lika-liku......
menggelayu, aku percaya aku tak sendirian di kuru-setra.......
28 april 2013

Cak:cik
Cik:cak dan Cuk
Matamorgana yang tenggelam  di senja membuburi  rumah tua di kali opak
di celupkan mega, sayup
sekarang atau tak akan:cak menjelma cik  dan cuk telah menepi
sambil melenggangkan permai nyanyian pilu
Andai aku dapat sedikit saja menggeser derita yang meresah, membuat muka merah, sang maestro belum bermain;dan cak pergi
Perkara yang diselingi beberapa detik kehangatan bahkan dari zona nyaman sekalipun
sungguhku tak sanggup, karenamu
memang topimu mulai dianggap sebagai momok modernisasi, tapi bocah itu tak demikian

Tawa yang menggigil
Sekedip saja kian beda
bukan antara semut dan kera,
sayup-an yang menggelantung di fikiran
Terus melangkah
mereka pergi, entah ! 
Tanpa punakawan
29 april 2013

0 komentar:

Posting Komentar